Saguriau.com (Rohul)Rambah Samo–Permasalahan limbah PKS PT SKA (Sumatera Karya Agro), di Sungai Siabu Sumbek, yang masih belum menemui titik terang, semakin membuat geram masyarakat.
Tak hanya kelompok tani, kali ini seluruh unsur elemen masyarakat Desa Sei Kuning, Kecamatan Rambah Samo kompak menuntut agar PKS PT. SKA segera turun tangan menjawab tuntutan masyarakat.
Ketidak tegasan pemerintah, melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, tambah memantik emosi masyarakat Desa Sei Kuning yang dengan tegas menuntut agar operasional PKS PT. SKA ditutup sementara, setidaknya sampai aspirasi dan tuntutan masyarakat terpenuhi.
Dilansir dari media aktualitas.com, Selasa, (3/9), Kades Sei Kuning, Abdul Kholik menjelaskan telah berupaya melakukan langkah protes sesuai dengan prosedur, namun tak ditanggapi hingga kini.
“Kami dari Pemdes sudah menyurati DLH Rohul, bahkan melaporkan ke DLHK Provinsi Riau serta ke Gakkum, namun sampai saat ini belum ada tanggapan dari seluruh pihak terkait,” ucap kades.
Kades juga menambahkan akan berupaya melakukan pendampingan terhadap apa yang menjadi tuntutan masyarakat Desa Sei Kuning kepada PKS PT. SKA.
“Apa yang menjadi tuntutan masyarakat yang kami nilai sangat wajar atas pencemaran limbah yang berulang – ulang dilakukan oleh PT. SKA di ruang kepentingan masyarakat desa,” tambah nya lagi.
Atas dasar tuntutan dari sejumlah kelompok masyarakat, terlihat rapat koordinasi yang dilakukan oleh sejumlah tokoh masyarakat Desa Sei Kuning, bersama Ninik Mamak, Kadus dan RT/RW, yang membahas bentuk kompensasi dan tuntutan terhadap PKS PT. SKA.
Tak hanya itu, ancaman aksi juga kuat akan dilakukan oleh masyarakat Desa Sei Kuning, apabila PKS PT. SKA masih “bandel” dan tak mau bertanggung jawab atas dugaan pencemaran limbah yang dilakukan di Sungai Siabu Sumbek.
Menanggapi hal itu, kembali Kades Abdul Kholik mengatakan hal tersebut bisa saja terealisasi apabila PKS PT. SKA tetap tak mau turun dan menanggapi tuntutan masyarakat. “Aksi tersebut bukan tak mungkin akan dilakukan, melihat sampai saat ini belum ada respon dari PT. SKS atas tuntutan masyarakat,” ucap nya.
Kuat informasi beredar, Aksi demo akan dilakukan oleh masyarakat Desa Sei Kuning, di Kantor Bupati Rohul, kemudian dilanjutkan di PKS PT. SKA. Namun, untuk instruksi aksi demo, masyarakat masih menunggu hasil koordinasi yang dilakukan kelompok masyarakat Desa Sei Kuning, serta respon dari PKS PT. SKA sampai saat ini.*(SG–Diki Andi)