BENGKALIS – Kukerta Integrasi Universitas Riau Desa Batang Duku Kabupaten Bengkalis melaksanakan sosialisasi preventif prilaku penyimpangan seksual berupa Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) kepada dua puluh lima siswa/i SMKN 2 Penerbangan Batang duku pada Senin pagi, 17 Juli 2023.
Dilaksanakan di mushola SMKN 2 Penerbangan Batang Duku, sosialisasi itu diikuti seluruh siswa/i SMKN 2 Penerbangan Batang duku.
Sosialisasi ini dibuka anggota KKN Integrasi Universitas Riau, Meizatul Lidiana Azmi dengan tema “ Upaya preventif dalam penyebaran LGBT ”.
Kegiatan tersebut bertujuan agar generasi milenial memiliki pemahaman lebih menyeluruh terhadap dampak serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah LGBT.
Meizatul lidiana atau yang akrab dipanggil Diana menjelaskan bahwa LGBT dipengaruhi oleh dua faktor yang berasal dari luar (faktor eksternal) dan faktor dari dalam (faktor internal). Salah satu contoh faktor internal yaitu dari keturunan dari keluarga yang bisa membuat diri melakukan LGBT sedangkan salah satu contoh faktor eksternal yaitu pergaulan diluar rumah yang dimana lebih banyak mempengaruhi pribadi tersebut.
Adapun LGBT memberikan dampak Sosial dan dampak pendidikan, sambung Mikael louis simbolon selaku ketua kelompok KKN Integrasi Universitas Riau. Dampak Sosial yang ditimbulkan dari perilaku LGBT adalah orang-orang yang terjerumus ke lingkungen LGBT akan kesulitan untuk berinteraksi dengan masyarakat lain karena masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang sangat berpegang pada nilai dan Norma yang berlaku. Oleh karena itu, orang yang terlibat LGBT akan terasingkan dari proses interaksi di masyarakat.
Dalam sosialisasi ini disebutkan pula upaya preventif dalam penyebaran LGBT yang di sampaikan oleh Susi Hanasty selaku anggota KKN Integrasi Universitas Riau, upaya preventif yang dapat dilakukan yaitu Pertama, melakukan sosialisasi tentang LGBT seputar pengetahuan umum tentang LGBT beserta dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari LGBT sehingga menambah wawasan pelajar SMKN 2 PENERBANGAN sehingga mereka bisa menjauhkan diri dari pengaruh LGBT.
Upaya kedua, setelah dilakukan sosialisasi para pelajar diharapkan menumbuhkan kesadaran diri supaya tidak terjerumus ke dalam perilaku LGBT. Upaya ketiga adalah memilih lingkungen yang baik. Lingkungen merupakan faktor terpenting dalam pembentukan kepribadian seseorang, apabila orang itu tumbuh di lingkungan yang banyak pelaku LGBT maka, peluang orang tersebut menjadi LGBT sangat tunggu. Sehingga lingkungan yang baik akan membentuk kepribadian yang baik, namun lingkungan yang buruk akan mempengaruhi seseorang untuk melakukan hal serupa dengan lingkungannya.
Melalaui sosialisi ini diharapkan dapat memberikan pandangan milenial untuk memunculkan aksi yang berkontribusi positif terhadap penurunan angka penyebaran perilaku LGBT. *(Rls)