PEKANBARU – Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Pertanian dan Perikanan menggelar Konsultasi/Uji Publik Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB) di Hotel Pangeran, Selasa (3/12). Acara ini dihadiri langsung oleh Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri, S.E., MM, dan dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru, drh. H. Muhammad Firdaus, M.Si, yang didampingi Sekretaris Dinas, Junaedy, S.Sos., M.Si, beserta jajaran tim terkait.
Acara yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan ini bertujuan untuk membahas dan mengonsolidasikan langkah-langkah strategis dalam mewujudkan tata kelola perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan di Kota Pekanbaru. Sebagai salah satu komoditas utama, kelapa sawit memiliki peran signifikan dalam perekonomian daerah, namun juga menuntut pengelolaan yang berwawasan lingkungan dan sosial.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru, Muhammad Firdaus, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta. “Melalui RAD KSB, kita ingin memastikan bahwa pembangunan perkebunan kelapa sawit di Kota Pekanbaru berjalan secara berkelanjutan, memperhatikan aspek ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri, S.E., MM, turut mengapresiasi langkah ini sebagai upaya strategis untuk menjawab tantangan perkebunan sawit yang sering kali dihadapkan pada isu keberlanjutan. “Konsultasi publik ini penting sebagai wadah dialog bersama untuk merumuskan solusi. DPRD Pekanbaru siap mendukung kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan petani dan kelestarian lingkungan,” tegasnya.
Kegiatan ini menjadi momentum bagi berbagai pihak, mulai dari petani sawit, akademisi, aktivis lingkungan, hingga pelaku usaha, untuk menyampaikan masukan demi penyempurnaan rencana aksi. Dengan pendekatan partisipatif, RAD KSB diharapkan mampu menciptakan ekosistem perkebunan sawit yang ramah lingkungan, kompetitif, dan berdaya saing tinggi.
Turut hadir dalam acara ini sejumlah perwakilan organisasi petani kelapa sawit, Forum RTRW, LPM (Lembaga pemberdayaan Masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta tim teknis dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru. Rangkaian kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi panel yang membahas berbagai aspek teknis dan kebijakan terkait implementasi RAD KSB.
Dengan adanya RAD KSB, diharapkan Kota Pekanbaru dapat menjadi percontohan dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit yang seimbang antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. “Suksesnya RAD KSB ini bergantung pada komitmen bersama, kolaborasi, dan aksi nyata semua pihak,” pungkas Muhammad Firdaus. (Galeri)