Antisipasi Erosi Pasca Banjir, PUPR Rohul Bangun Turap Guna Menambah Beban ABT Jembatan Sei Tapung

oleh
oleh

Saguriau.com (Rohul) Tandun–Intensitas curah hujan yang fluktuatif terjadi di beberapa tempat di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) sedikit meresahkan, terutama di lokasi perkebunan kelapa sawit di daerah pinggiran sungai. Ancaman erosi yang dapat timbul akibat lahan yang terendam air dapat mengikis permukaan tanah hingga menyebabkan longsor.

Guna mengantisipasi hal tersebut, PUPR Rohul berinisiatif membangun Turap atau Sheet Pile di Desa Dayo, Kecamatan Tandun, yang berfungsi menopang kondisi tanah yang miring agar tetap stabil. Tak hanya itu, Turap yang di bangun dapat menambah beban kekuatan Abutment (ABT) jembatan sehingga dapat menahan tanah longsor yang terjadi pscr banjir yang terjadi.

Kepada Saguriau.com, Jumat (26/7), Kadis PUPR Rohul, melalui Kabid Pengairan, Resqi Rades, ST mengatakan Turap yang dibangun memiliki manfaat yang besar terhadap fungsi dan ketahanan jembatan. “Turap yang dibangun berfungsi menambah ketahanan ABT jembatan sehingga mampu menahan longsor yang terjadi pasca banjir”, sebut Rades, sapaan akrab nya.

Rades juga menjelaskan progres pekerjaan yang sudah berjalan signifikan karena time line pekerjaan yang sudah melebihi lebih dari separuh scheduled pekerjaan. “Progres pekerjaan berjalan signifikan, dapat cek langsung ke lokasi pekerjaan”, tambah nya lagi.

Sementara itu, Pekerjaan pembangunan Turap yang dikerjakan oleh penyedia CV. Alifvia dan konsultan pengawas CV. Fauza ARC Konsultan berlangsung selama 90 (sembilan puluh) HK dengan nilai pagu 194.417.000 juta rupiah. Surat Perintah Kerja (SPK) sendiri dimulai pada 22 Mei 2024 dan berasal dari APBD T.A 2024.

Sementara itu, Kades Dayo, Marjono, S.Ap saat dikonfirmasi, berterima kasih atas perhatian Pemkab Rohul terhadap kondisi yang dialami desa nya saat ini. “Jembatan Sei Tapung rentan terjadi longsor bila tidak ada turap, karena kondisi tanah yang terus terkikis akibat banjir di permukaan lahan perkebunan yang sering terjadi”, ungkap Kades.

Ke depan, dengan perubahan tampilan Jembatan Sei Tapung, Kades berharap masyarakat tak khawatir lagi dengan longsor yang terjadi walaupun intensitas hujan nantinya yang tinggi. “Dengan Turap yang ada sebagai penahan ABT jembatan, masyarakat sekarang tak perlu khawatir lagi meski curah hujan cukup tinggi melanda desa”, tutup Kades.*(Diki Andi)