Libatkan Tim Pakar Dan Turunkan 927 TPK, Bupati Rohul Komit Turunkan Stunting

oleh
oleh

SAGURIAU.COM (ROHUL) – Dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Pemerintah kabupaten Rohul menggelar Forum Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Rohul dengan BKKBN Provinsi Riau, di rumdis Bupati, Senin (27/3/2023).

Rapat ini dipimpin langsung Bupati Rohul H. Sukiman turut juga dihadiri Kepala BKKBN Provinsi Riau Dra. Mardalena Wati Yulia M.Si, Sekda Rohul M. Zaki S.STP M.Si, Kepala Bappeda Rohul Drs. Yusmar M.Si, Kadis Kominfo Rohul H. Syofwan M.Si diwakili Plt Kabid IKP Rudy Fadrial S.Sos M.Si.

Kadiskes Rohul dr Bambang, Kadisdikpora Rohul Margono S.Sos, Kadis Dalduk KB dr Leni Sumbari, Plt Kadis DPMPD Rohul Prasetyo serta OPD terkait, Camat, Kades, Kepala Puskesmas, Kader Posyandu dan TPK.

Bupati Rohul H. Sukiman berharap melalui rapat dengan Forum TPPS dan BKKBN Riau ini terkait data Master Ansit untuk menurunkan Stunting di Rohul. Kolaborasi dan Kerjasama serta niat yang ikhlas dari stakeholder terkait menjadi kunci penurunan angka Stunting di Rohul.

”Jadi kita berupaya dalam rangka penurunan stunting ini mulai kita menggerakkan, Kades, PKK, Camat Kapus bersama dinas terkait untuk bersama mendata dan setelah didata, apakah ada anak yang beresiko Stunting, pendataan nya harus valid, dimana rumah anak ini, siapa orang tuanya harus jelas dan terverifikasi,” harapnya.

Kemudian dari hasil Pendataan itu, Lanjut H. Sukiman, harus di Koordinir oleh Kepala Puskesmas, kemudian ditindaklanjuti oleh Tim Pakar yang terdiri dari Dokter ahli Gizi, Dokter Anak, Dokter Psikologi, dan Dokter Kandungan. Setelah diperiksa dokter, apakah anak terindikasi sebagai stunting atau tidak.

“Maka upaya kita anak yang terkena Stunting kita berikan Gizi kepada mereka ini dilakukan setiap Desa, agar kita mengetahui persis berapa sebenarnya jumlah stunting sehingga upaya penanganan dan pemberian gizi kepada yang mengalami Stunting,” harap Bupati Rohul H.Sukiman.

Pemkab Rohul telah menyiapkan 927 tim pendamping keluarga (TPK) untuk penanganan percepatan penurunan kasus stunting. Tugas TPK ini nantinya diharapkan melakukan pendampingan. Tim TPK tersebut terdiri tenaga bidan, kader pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK).

Serta Kader keluarga berencana (KB) bisa mendampingi keluarga dengan kasus balita stunting dan keluarga yang berisiko stunting. TPK dengan melaksanakan sasaran kepada calon pengantin, ibu hamil, bayi usia dua tahun, bayi usia lima tahun, dan ibu setelah bersalin.

Sementara itu, Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Riau Dra. Mardalena Wati Yulia M.Si mengaku Pemkab Rohul sangat komit dalam menurunkan Stunting. Dengan menurunkan 927 Tim Pendamping Keluarga (TPK) diharapkan dapat mendampingi dan menggerakkan keluarga yang berisiko Stunting.

“Karena pak Bupati Komit sekali ini, Rohul juga memiliki 927 TPK, Bupati sudah melakukan secara tegas menyatakan ini harus kita gerakkan kita harapkan keluarga yang berisiko Stunting bisa didampingi,” harapnya.

Tambah Mardalena, Langkah konkrit yang harus dilakukan Pemkab Rohul harus komit dengan data yang perlu diperbarui atau update. Anak berisiko Stunting itu harus di intervensi sesuai dengan permasalahan, apakah masalah gizi dan lainnya.

“Jika masalah gizi dan harus banyak makan ikan, maka disini perlu peran serta dinas Perikanan, dari segi pendidikan anak, harus melibatkan Dinas Pendidikan begitu seterusnya, maka OPD terkait harus bersama-sama dan berkolaborasi, InsyaAllah stunting bisa turun di Rohul,” ungkapnya.**(SG-Diki)

 

Sumber MC/Kominfo/Hen