Kepala Kejati Riau Hadiri Ceramah Bertemakan Bersyukur dan Bersabar”

oleh
oleh
Dok : Penkum Kejati Riau

Pekanbaru- Ustad Nazril Abdul Muluk  Lc., MA sampaikan Pengajian Rutin dan ceramah dengan tema “Bersyukur dan Bersabar” di Masjid Al- Mizan Kejaksaan Tinggi Riau. Senin (13/3/2023).

Hadir dalam kegiatan yaitu Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Dr. Supardi, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Akmal Abbas, SH., MH, Para Asisten dan Koordinator pada Kejaksaan Tinggi Riau, Ketua IAD Wilayah Riau, Wakil Ketua IAD Wilayah Riau dan Seluruh Pegawai Kejaksaan Tinggi Riau.

Saat di konfirmasi terkait hal itu, Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto SH., MH., menyebutkan ke awak media bahwa Kegiatan Pengajian dan Ceramah dalam Rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444H/2023M tersebut diawali dengan sambutan Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Dr. Supardi.

Segala bentuk ibadah kita harus di tingkatkan, karena kita harus berlatih sebelum datang nya bulan suci ramadhan, yang belum sholat tahajud mulailah sholat tahajud dan biasa tidak mengerjakan sholat sunnah rawatib maka dibulan Ramadhan mulai lah mengerjakan sholat sunnah rawatib, tingkatkan berzikir di bulan Ramadhan agar kita mendapatkan pahala yang berlimpah di Bulan Suci Ramadhan. pesan Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Dr. Supardi kepada pegawai beragama Islam di lingkungan Kejati Riau

Kemudian Kegiatan Pengajian dan Ceramah dalam Rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444H/2023M dilanjutkan dengan Ceramah oleh Ustad Nazril Abdul Muluk, Lc., MA.

Dalam penyampaiannya Ustad Nazril Abdul Muluk, Lc., MA mengatakan saat seseorang sedang ditimpa musibah, maka orang itu bersabar atas segala cobaan tersebut.

Namun setelah itu ia pun harus mengucap syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan selama itu, karena dengan bersyukur maka Allah SWT akan tambahkan nikmatnya.

Sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, maka pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu,” (QS. Ibrahim: 7).

Kebanyakan dari kita, saat mendapat cobaan kita terus mengelus dada seraya berucap sabar, tetapi melupakan nikmat lain yang Allah telah berikan selama ini. Syukur dan sabar sepertinya bisa dikatakan sebagai dua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan. terang Ustadz Nazril

Lebih lanjut, Ustad Nazril Abdul Muluk, Lc., MA mengungkapkan bahwa bersyukur atas segala nikmat Allah SWT merupakan kewajiban bagi setiap hamba yang beriman.

Firman Allah SWT, “Ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu. Dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu kufur (ingkar) kepada-Ku,” (QS. Al Baqarah: 152).

Dalam keadaan senang, kita tidak hanya dituntut untuk bersyukur agar mendapat nikmat lebih, namun juga bersabar. Ujar Ustadz Nazril

Sambung Ustad Nazril Abdul Muluk, Lc., MA, kalau kita sedang sedih dan terluka, langsung kita sholat maka senang lah hati kita, sama seperti sahabat Nabi Muhammad SAW jika akan melaksanakan perang terlebih dahulu mereka melakukan shalat agar ada ketenangan di hati mereka.

Orang sholat memang belum tentu menjadi kaya, namun orang yang sholat selalu di berikan jalan keluar di setiap masalah yang di hadapinya, harta yang dimiliki belum tentu membuat kita bahagia mungkin di saat pertama kali kita memiliki nya mungkin hati sangat senang namun di beberapa saat senang itu akan hilang karna sudah merasa biasa.

Dan yang tidak kalah penting yang harus kita jaga di bulan Ramadhan kata Ustadz Nazril ialah lisan kita saat berucap.

Rasulullah berkata orang yang bergunjing sesungguhnya dosa nya lebih besar dari pada orang yang berzina, karena jika orang berzina bisa langsung meminta maaf kepada Allah SWT, sedangkan orang-orang yang bergunjing harus meminta maaf dengan orang yang digunjingkan agar dosanya diampunkan.

Dengan dilaksanakan pengajian ini diharapkan pegawai Kejaksaan Tinggi Riau dapat selalu menjaga lisan dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan wasilah ucapan-ucapan baik yang kita lontarkan kepada seluruh manusia dimuka bumi.

Kegiatan Pengajian dan Ceramah dalam Rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444H/2023M bertempat di Masjid Al-Mizan Kejaksaan Tinggi Riau mengikuti secara ketat protokol kesehatan (prokes).” sumber Kasi Penkum Kejati Riau” (DN)