Disdik Riau Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0

oleh
oleh

PEKANBARU – Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi juga semakin pesat dan semakin canggih. Orang-orang semakin tertarik mempelajari teknologi bahkan kemajuan teknologi akan menentukan jati diri sebuah negara.

“Kita ketahui bahwa pendidikan erat kaitannya dengan peradaban. Semakin tinggi kualitas dan mutu pendidikan kita, akan semakin kuat juga peradaban dan kualitas bangsa kita ini. Untuk itu diperlukan upaya-upaya menghadapi tantang tersebut,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Kamsol, saat membuka Olimpiade Fisika XVI se-Sumatera secara virtual, Selasa (1/3/2022).

Untuk informasi, beberapa tahun yang lalu, Pemerintah Provinsi Riau pernah menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Olimpiade Fisika Asia atau Asian Physics Olympiad (APhO) dengan membuktikan kualitas yang menunjukkan prestasi gemilang dengan meraih beberapa medali emas.

Tak hanya itu, pada kancah yang lebih besar lagi yaitu International Physics Olympiad atau IPhO, anak-anak Riau kembali mengukir sejarah dengan meraih medali emas.

“Tentunya ini merupakan hasil kerja keras, ketekunan dan latihan berkepanjangan,” ungkap Kamsol.

Menurut Kamsol, generasi Riau adalah orang-orang yang memiliki kualitas tinggi untuk bersaing di kancah internasional. “Maka dalam upaya melahirkan pejuang-pejuang sains, diperlukan semangat serta kerja keras yang maksimal agar diperoleh hasil yang optimal,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjut Kamsol, Dinas Pendidikan mendorong kepada seluruh sekolah untuk menerapkan pola pembelajaran di era industrialisasi 4.0.

“Kita mendorong seluruh sekolah untuk dapat menguasai IoT atau Internet of Things dan bagaimana semua sekolah dan semua siswa wajib menguasai STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics),” ujarnya.

“Hal ini merupakan salah satu cara Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau untuk menghadapi era teknologi kedepan sejalan dengan perkembangan teknologi 4.0,” sambung Kamsol.

Kamsol berharap generasi muda baik itu siswa atau mahasiswa, tidak hanya mengandalkan kekuatan pengetahuan saja, namun harus mengembangkan soft skill dan karakter yang tangguh dan kuat.

“Kepada seluruh anak-anak, mahasiswa, kita tidak hanya bisa mengandalkan kekuatan pengetahuan semata tanpa memiliki soft skill yang baik, tanpa kita memiliki karakter yang tangguh dan kuat,” harapnya.

Kamsol mengatakan, karakter yang harus dimiliki ada dua, yaitu karakter kinerja dan karakter moral. “Apa yang harus kita miliki, pertama karakter moral yang kuat yaitu jujur, santun, hormat kepada orang tua, berbudi pekerti luhur. Kedua, karakter kinerja yaitu pekerja keras, rajin, ulet, tangguh,” jelasnya.

Selain karakter kinerja dan karakter moral, Kamsol menambahkan, yaitu literasi yang harus mumpuni. Seperti literasi membaca, literasi teknologi, literasi budaya dan literasi keuangan.

“Tiga komponen itu yang harus kita penuhi dalam mengarungi abad ke-21 ini. Untuk kita mampu dan sejajar dengan dunia luar yang ada, untuk dapat kita bersaing dengan insan-insan yang ada di seantero dunia ini,” ujar Kamsol.(SG.01)